Dalam proses melamar suatu pekerjaan, surat lamaran kerja menjadi dokumen penting yang pertama kali dibaca oleh pihak perusahaan. Surat ini bukan sekadar formalitas, melainkan representasi awal dari profesionalitas, sikap, dan keseriusan seorang pelamar. Banyak pencari kerja yang masih bertanya-tanya, bagaimana contoh surat lamaran kerja yang benar menurut HRD? Jawaban atas pertanyaan ini akan sangat menentukan apakah lamaran Anda akan dilirik atau justru dilewatkan.
Artikel kali ini akan membahas secara lengkap struktur dan format surat lamaran kerja yang sesuai standar HRD, termasuk tips agar surat Anda mampu menarik perhatian perekrut.
Mengapa Format Surat Lamaran Kerja Penting?
Surat lamaran kerja dengan format yang rapi dan profesional tentu akan memberikan kesan pertama yang positif. HRD dapat menilai ketelitian, kemampuan menulis, serta pemahaman Anda terhadap etika komunikasi formal. Format yang baik memudahkan HRD memahami informasi penting dalam waktu singkat, terutama jika ada ratusan lamaran yang harus disaring setiap harinya.
Struktur Surat Lamaran Kerja yang Disukai HRD
Berikut ini struktur dasar surat lamaran kerja yang ideal menurut kebanyakan HRD di perusahaan:
1. Tempat dan Tanggal Penulisan
Tuliskan nama kota dan tanggal saat menulis surat pada bagian pojok kanan atas halaman. Misalnya:
Malang, 20 April 2025
2. Alamat Tujuan Surat
Cantumkan nama perusahaan dan divisi yang dituju, akan lebih baik apabila lengkap dengan alamat. Contohnya:
Yth. Bapak/Ibu HRD
PT Citra Digital Nusantara
di Tempat
3. Salam Pembuka
Gunakan salam yang sopan dan formal, contohnya:
Dengan hormat,
Baca Juga: Unik dan Lezat! Inilah Ciri Khas Oleh Oleh dari Malang
4. Paragraf Pembuka
Sampaikan tujuan Anda mengirim surat, posisi yang ingin dilamar, dan dari mana Anda memperoleh informasi lowongan tersebut. Contohnya:
Saya yang bertanda tangan di bawah ini bermaksud mengajukan lamaran kerja untuk posisi Digital Marketing Specialist, sebagaimana informasi lowongan yang saya peroleh melalui situs resmi perusahaan.
5. Paragraf Isi
Pada bagian ini, uraikan latar belakang pendidikan, pengalaman kerja (jika ada), keterampilan yang relevan, serta alasan mengapa Anda tertarik dan merasa cocok dengan posisi yang ditawarkan. Tulis dengan ringkas namun padat informasi.
6. Paragraf Penutup
Tunjukkan antusiasme Anda dengan kesempatan wawancara. Ucapkan terima kasih atas waktu dan perhatian yang diberikan oleh HRD.
Saya berharap dapat diberikan kesempatan untuk menjelaskan lebih lanjut potensi yang saya miliki dalam sesi wawancara. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan, saya ucapkan terima kasih.
7. Tanda Tangan dan Nama Terang
Akhiri surat dengan menyertakan tanda tangan dan nama lengkap.
Hormat saya,
(ditandatangani)
Ahmad Pratama
Tips Tambahan Menurut HRD
Berikut ini beberapa poin penting yang sering menjadi perhatian tim HRD saat menilai surat lamaran kerja:
-
Gunakan bahasa Indonesia yang baku dan profesional
-
Pastikan surat tidak lebih dari satu halaman
-
Periksa kembali ejaan, tanda baca, dan struktur kalimat
-
Sertakan informasi kontak aktif seperti email dan nomor HP
-
Jangan mengulang isi CV secara mentah, tetapi fokus pada motivasi dan nilai tambah Anda
HRD sangat menghargai pelamar yang menyusun surat lamaran dengan rapi, tulus, dan tentu sesuai konteks posisi yang dilamar.
Mengetahui bagaimana format surat lamaran kerja yang benar menurut HRD adalah langkah awal yang krusial dalam proses mencari pekerjaan. Dengan memperhatikan struktur, bahasa, dan isi surat yang sesuai, Anda dapat menunjukkan bahwa Anda adalah kandidat yang serius dan layak dipertimbangkan.
Ingat, surat lamaran kerja adalah wajah pertama Anda di hadapan perekrut. Pastikan setiap kalimat yang Anda tulis memberikan kesan profesional, jujur, dan berorientasi pada kontribusi yang bisa Anda berikan. Luangkan waktu untuk menulis surat lamaran yang baik, karena dari sinilah perjalanan karier Anda bisa dimulai seperti penjelasan dari stppgowa.ac.id.
Leave a Comment